Anthony Leong Laporkan Video Hitam Ahok-Djarot. Ini Jawaban KPI

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Beredarnya video hitam Ahok-Djarot yang menjadi viral di jagad maya membuat gerah Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis untuk angkat bicara.

Mengutip lansiran Wartakota.tribunnews.com, Yuliandre menyatakan bahwa apabila video kampanye Ahok-Djarot yang berdurasi 3 menit tidak mengalami proses editing, akan berpotensi melakukan pelanggaran.

“Kalau yang durasi 3 menit ada 8 indikasi pelanggaran. Tapi kalau dipotong-potong mungkin tidak akan jadi pelanggaran. Tapi kalau ini keluar di TV, ada 8 pelanggaran,” ujar Yuliandre membeberkan di Kantor KPI, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Menurut Yuliandre, banyak pihak yang mengadukan video tersebut lantaran dinilai bernada SARA dan menyinggung umat Islam. Namun, pihaknya baru bisa menyatakan sikapnya untuk menanggapi laporan dari Perkumpulan Indo Digital Volunteer yang diketuai Anthony Leong.

“Sebenarnya yang lapor tentang video ini banyak, tapi yang secara resmi baru ini, kami juga lakukan monitoring,” ujarnya.

“Iklan ini berbeda dengan iklan di media sosial dan media baru. Di media baru viralnya sudah kemana-kemana. Ada satu iklan yang durasinya 30 detik itu sudah keluar kemana-mana,” ungkap Yuliandre menambahkan.

Anthony Leong sendiri melaporkan video kampanye Ahok-Djarot kepada KPI guna menghindari tayangnya video tersebut di iklan media televisi.

“Kami menilai video itu bisa memperkeruh suasana jelang digelarnya Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua,” tuturnya memberikan alasan.

“Kami tidak mau mencederai demokrasi dan seluruh elemen bangsa, artinya saya kebetulan hadir sebagai pemerhati medsos, artinya kita tidak ingin medsos diisi dengan konten seperti ini,” harap Anthony.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya melalui akun Twitter resmi Ahok @basuki_btp, dirinya merilis sebuah video kampanye bertema keberagaman. Video berdurasi 2 menit itu berisi suara pidato Djarot saat ‘Konser Gue 2’, dengan gambaran sekelompok orang yang sedang melakukan demonstrasi.

Munculkan kontroversi tersebut, karena nampak jelas terlihat dalam tayangan tersebut, ada beberapa orang yang menggunakan sorban dan peci saat melakukan aksi unjuk rasa. Hal ini dinilai sangat tendensius untuk menyudutkan Islam di Indonesia. (RB/mc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *