Buat Yang Waras Saja: Apa Yang Salah dengan Pribumi, Mengapa Negerinya Dikuasai Oleh Konglomerat Cina?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Indonesia negeri yang aneh. Segelintir konglomerat Cina menguasai mayoritas perekonomian nasional. Sementara pribumi yang mayoritas  dengan aneka ragam suku dan etnik, hidup dalam keadaan membingungkan dan serba kekurangan. Padahal negerinya melimpah dengan hasil-hasil bumi.

Bahkan banyak yang gelandangan tanpa rumah dan tak bisa mengenyam pendidikan yang wajar.

Benarkah status negara yang menguasai kekayaan alam yang disalahgunakan oleh elit-elit negara berandil memperburuk nasib pribumi? Sebab pemerintah mewakili entitas negara bebas memperjualbelikan milik negara kepada para konglomerat, dari aset lahan, tambang hingga property.

Adapun konglomerat Cina dengan leluasa menumpuk kekayaan dan memaksimalkannya hingga dapat mengontrol pengambil-pengambil keputusan politik.

Satu kasus celaka bagi nasib rakyat hari ini adalah tambang emas martabe di Tapanuli Selatan. Tadinya dikuasai oleh G-Resource yang gelap siapa pemiliknya. Secara bertahap kini semakin jelas.

Setahun yang lalu Konglomerat Wilmar Grup yaitu Wilmar yang basis bisnisnya perkebunan sawit dan mitranya Group Djarum, perusahaan rokok, telah mengambilalih kepemilikan atas tambang emas di Tapanuli tersebut.

Sedangkan rakyat sebagai pemilik asli yang sejak dahulu kala hidup di daerah itu, jauh sebelum ada yang namanya entitas negara Indonesia, sama sekali tidak memperoleh hak dari hasil bumi mereka. Untuk menengok aktivitas pabrik emas tersebut saja, mereka tidak bisa.

Tragis. Entitas negara telah mengambilalih hak dan otoritas milik mereka terhadap tambang tersebut.

Sementara negara hanya dapat royalty dan pajak semata ditambah saham minoritas atas tambang yang diwakili pemerintah daeah. Lalu siapakah yang melakukan itu kalau bukan entitas bernama negara sendiri yang direpresentasi pemerintah yang berkuasa?

Adapun swasta konglomerat meraup untung dari tambang yang dia ambil alih dengan hanya menggunakan sarana pertukaran.

Demikianlah betapa tragisnya hidup pribumi dan betapa tak terkiranya kekuasaan ekonomi para konglomerat dewasa ini.

Sebab apakah ini? Di negeri Indonesia, sebabnya hanya satu: SUAP. Suap inilah yang membuat kehidupan mayoritas pribumi melarat. Dan suap inilah yang membuat konglomerat Cina mendominasi.

Suap ini adalah solusi segala macam persoalan bisnis. Pemutihan pajak, pengamanan lahan, pemerasan tenaga kerja hingga pelicinan perizinan diselesaikan dengan suap.

Itulah sebabnya jenderal-jenderal banyak punya rekening gembrot. Itulah sebabnya jenderal-jenderal jadi komisarisnya konglomerat. Itulah sebabnya banyak petugas pajak bersalin fungsi menjadi pengisap surplus konglomerat. Itulah sebabnya para konglomerat membakari lahan dan menyerobot tanah tanpa disentuh hukum.

Inilah negeri amplop, negeri surga bagi koruptor. (daw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *