Ini Analisanya Mengapa Ahok Mengumumkan Minta Maaf Kepada KH. Ma’ruf Amin

Nusantarakini.com, Jakarta – Ahok bukanlah orang yang mudah minta maaf. Kecuali karena ada sebab besar.

Perlakuannya yang dianggap melukai perasaan KH. Ma’ruf Amin, nahdliyyin dan umat Islam seluruhnya, tentu dilakukan secara sadar dan memiliki maksud politis.

Tapi kenapa tiba-tiba dia minta maaf secara tertulis? Padahal urusan dia menistakan ayat Al-Qur’an saja yang menimbulkan reaksi jutaan umat Islam dia tidak minta maaf.

Di bawah ini kami berikan analisanya.

Ahok pertama-tama dengan sadar memperlakukan Kyai sepuh tersebut untuk dipojokkan. Pemojokan kyai sepuh tersebut seirama dengan pengadilan yang sampai tujuh jam memaksa kyai tersebut di dalam sidang Ahok, padahal beliau cuma saksi. Maksudnya jelas, untuk menekan psikologis kyai yang telah membuat fatwa yang akhirnya mentersangkakan Ahok.

Hitungan mereka adalah, setelah Habib Rizieq, Kyai Ma’ruf Amin harus kena juga. Karena telah menghalangi kemenangan politik mereka.

Mereka mengira bahwa Kyai Ma’ruf hanyalah satu faksi yang tak berpengaruh di tubuh NU. Beliau diasosiasikan sebagai faksi yang bertentangan dengan faksi KH. Agil Siraj. Jadi jika diambil, hitungan mereka sikap nahdliyyin akan terbelah. Dengan terbelah, mereka mendapat keuntungan ganda. Memecah nahdliyyin sekaligus memamerkan bahwa mereka tak terkalahkan.

Di luar perkiraan, jangankan terbelah, malah menimbulkan simpati yang luas dan bulat terhadap Kyai keturunan Nawawi Al-Bantani tersebut. Ansor yang tadinya digambarkan pro Ahok, tiba-tiba tidak. Bahkan SBY pun bereaksi secara terbuka.

Sadar Ahok makin terpojok dan memperluas barisan musuh baginya, tiada lagi yang dapat dilakukan kecuali minta maaf. Tertulis lagi, supaya terkesan menyesali.

Padahal itu bukan gaya aslinya yang angkuh. Ke tujuh juta umat Islam yang menuntutnya saja dia tidak minta maaf secara tertulis karena merasa dia mampu menundukkannya, kok ke Kyai Ma’ruf tiba-tiba dia secara oportunis dia minta maaf.

Minta maafnya itu tidak perlu. Yang diperlukan dia mundur dan makin menunjukkan tidak pantas maju untuk pejabat publik di sini. Karena dia tidak tahu adat. (sed)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *