Nasional

Pidato Pancasila Bung Karno 1 Juni 1945 Menentang Oligarki, Kok PDIP Tidak Perangi Oligarki

Nusantarakini.com, Jakarta – PDIP sering mengklaim bahwa partai ini memperjuangkan dan mempraktikkan ajaran-ajaran Bung Karno. Tapi nyatanya alfamart dan indomaret sebagai wujud oligarki yang sempurna menyingkirkan toko-toko kecil para marhaen, dibiarkan berkembangbiak di bumi Indonesia.

Belum lagi bagaimana konglomerasi makin subur dan besar di zaman pemerintahan yang ditopang PDIP sekarang ini. Saking sangarnya oligarki itu, sampai muncul istilah 9 naga sebagai bahasa kecaman rakyat terhadap praktik oligarki.

Ini berarti, ajaran Bung Karno yang tertuang dalam pidatonya 1 Juni 1945 tatkala terlibat merumuskan dasar negara, tidak diimplementasikan.

Pidato Bung Karno itu benar-benar mengantisipasi munculnya oligarki. Terbukti, oligarki itu bersemi dengan bebasnya hari ini. Padahal oligarki tidak akan hidup jika tidak dilindungi dan dibiarkan hidup oleh negara.

Jika pemerintah membiarkan oligarki, maka jelas melanggar semangat ajaran Bung Karno pada 1 Juni 1945 itu. Dan ini berarti, lagi-lagi Pancasila hanya sekedar lip service belaka bagi banyak pihak di negeri ini.

Marilah disimak ucapan pidato Bung Karno itu lagi: “Pertama-tama, saudara-saudara, saya bertanya: Apakah kita hendak mendirikan Indonesia Merdeka untuk sesuatu orang untuk sesuatu golongan? Mendirikan negara Indonesia Merdeka yang namanya saja Indonesia Merdeka, tetapi sebenarnya hanya untuk mengagungkan satu orang, untuk memberi kekuasaan kepada satu golongan yang kaya, untuk memberi kekuasaan pada satu golongan bangsawan?

Apakah maksud kita begitu? Sudah tentu tidak!”

Seperti diketahui, pemerintahan Jokowi merupakan bagian dari PDIP. Tetapi oligarki makin dalam pengaruhnya bagi perjalanan bangsa ini di periode ini–suatu praktik ekonomi yang haram menurut Bung Karno maupun pendiri-pendiri negara ini.

Natsir sendiri dari Masyumi ketika oligarki di masa Orde Baru makin menguat, kendatipun masih terkontrol, dia langsung kecewa. Apalagi di zaman ini, dimana oligarkilah yang tampaknya mengendalikan kekuasaan pemerintah, tentu lebih kecewa lagi. (sed)

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top