Nasional

Inilah Profil 4 Gubernur Indonesia Penghafal Al-Qur’an. Siapa Saja Mereka?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Di tengah dinamika umat pasca reformasi, ada yang unik. Empat orang gubernur ternyata penghapal Al-Qur’an. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik umat Islam di Indonesia. Siapa saja mereka?

1. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan

Gubernur ini biasa disapa Aher. Beliau telah menjabat gubernur Jawa Barat selama dua periode, hingga tahun 2018. Karir lelaki 50 tahun ini di politik, dimulai dengan bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera, sejak awal partai ini didirikan. Kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini, telah meraih lebih dari 132 penghargaan untuk provinsi yang dipimpinnya.

Puncak karier politik yang diraih Aher, tidak jatuh dari langit. Masa kecilnya bahkan bisa dibilang sulit. Aher harus menjalani pendidikan SD hingga SMA di Sukabumi, sambil berjualan gorengan. Kemudian dia berkuliah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dengan beasiswa penuh dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Sebagai hafidz Al Qur’an, Aher juga mewajibkan 6 orang anak-anaknya untuk menghafal Al Qur’an.

2. Gubernur Sumatera Barat, Prof. Irwan Prayitno

Irwan Prayitno menjabat gubernur Sumatera Barat untuk periode kedua, hingga tahun 2020. Meski lahir di Yogyakarta, Irwan mewarisi darah Minang dari kedua orang tuanya. Kiprahnya di politik dimulai dengan bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera, sejak partai ini didirikan tahun 1998. Irwan lahir dari keluarga akademis, karena kedua orang tuanya adalah dosen.

Sejak mahasiswa di fakultas psikologi Universitas Indonesia, pehobi motocross ini aktif di berbagai organisasi seperti HMI dan kegiatan tarbiyah. Sebagai gubernur yang juga hafidz Al Qur’an, ayah dari 10 anak ini juga produktif menulis. Belasan buku karyanya telah ditulis dan diterbitkan. Sadar punya keluarga yang besar, Irwan tak sungkan ikut membantu istrinya mengurusi anak-anak dan rumah tangga.

3. Gubernur NTB, M. Zainul Majdi

Muhammad Zainul Majid yang biasa disapa Tuan Guru Bajang, menjabat gubernur Nusa Tenggara Barat untuk periode kedua. Pada tahun 2008 silam, ia mendapatkan penghargaan sebagai gubernur termuda (36 tahun) dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Selain aktif dalam berorganisasi, cucu pendiri Nahdlatul Wathan ini, tumbuh dalam suasana pendidikan pesantren.

Lulus SD, ia kemudian melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Wathon dan Madrasah Aliyah Mu’allimin pancor di NTB. Muhammad Zainul Majdi lalu melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar Cairo, dan mengambil Jurusan Tafsir dan ilmu-ilmu Alquran Fakultas Usluhuddin. Selain itu ia juga meraih gelar doktor dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Ia berhasil melalui ujian di Universitas Al Azhar dalam bidang tahfiz Alquran sebanyak 12 juz.

4. Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba

Abdul Ghani Kasuba menjabat gubernur Maluku Utara hingga tahun 2019. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil gubernur periode 2008-2013. Ghani menduduki posisi orang nomor 1 di Maluku Utara, disokong oleh PKS dan sejumlah partai lain. Sebelumnya, kelahiran Halmahera Selatan 64 tahun silam ini memang dikenal sebagai tokoh organisasi Islam Al Khairat.

Ghani menjalani pendidikan SD hingga SMA di Palu, Sulawesi Tengah. Lalu melanjutkan kuliah di Universitas Islam Madinah. Kemudian Ghani menjadi pengurus Majelis Ulama Indonesia di Maluku Utara. Kiprah politiknya diawali dengan menjadi anggota DPR pada tahun 2004. (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top