STOP Politisasi Agama!

Nusantarakini.com, Jakarta-

Tak henti-hentinya kami mengingatkan agar kita semua berhati-hati menggunakan isu yang terkait dengan agama dalam politik perebutan kekuasaan. Apa yang terjadi belakangan ini terkait Pilkada DKI adalah bagian dari fenomena politisasi agama, baik yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maupun pihak-pihak yang menentang Ahok. Kalau hal ini tidak terkendali, akan merusak sendi-sendi keberagaman bangsa kita. Jangan main-main dengan persoalan agama dalam politik perebutan kekuasaan.

Bisa saja Ahok tidak bermaksud menistakan Islam dalam pidato lepasnya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Ahok memang sedang mengkritik sejumlah kalangan yang menggunakan agama (Islam) sebagai alat kampanye agar tidak memilih dirinya –dalam hal ini larangan bagi muslim untuk memilih pemimpin non-muslim. Namun, ungkapan Ahok itu bagi sebagian kalangan yang memang sejak awal tidak suka dengannya, bisa dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap ajaran Islam. Ahok dan para pendukungnya juga harus menyadari persoalan seperti ini akan mudah dipolitisasi dan potensial dijadikan sebagai alat untuk memojokkan dirinya.

Kami tidak bisa melarang jika ada orang yang tidak mau memilih Ahok karena keyakinan agamanya. Itu sepenuhnya hak Anda! Tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai bahan kampanye negatif. Mengajak untuk memilih calon Gubernur DKI yang seagama harus diungkapkan secara positif. Jangan diungkapkan secara negatif untuk menjatuhkan seseorang. Meski kami memaklumi untuk mengajak memilih calon pemimpin seagama secara positif, tapi kami merasa perlu mengingatkan agar hal tersebut tidak menggunakan tempat-tempat ibadah sebagai mediumnya.

Politik tetap saja politik, arena perebutan kekuasaan. Melibatkan agama dalam urusan politik yang penuh intrik dan kerakusan, hanya akan mengotori agama yang kita sucikan.

Atas dasar itu, kami mengingatkan: STOP politisasi agama! Mari kita menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang menghentikan itu semua.

 

Jakarta, 10 Oktober 2016

Rumadi Ahmad
Ketua Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU

(*mc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *