Warkop-98

DAGELAN POLITIK. Parpol Konyol Membanyol. BACA Ulasannya di Sini

Nusantarakini.com, Jakarta-

Masih ingatkah kita sewaktu baru terpilih menjadi presiden, Gusdur mencap Lembaga DPR sebagai Taman Nak Kanak (TK). Memang banyak kisah konyol seputaran Dewan. Dari terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, beredarnya video mesum antar sesama anggota dewan atau dengan artis. Ketangkep nonton video porno dan molor saat rapat, bahkan mukulin pembantunya  sampe babak belur di lift Gedung DPR

Dagelan demi dagelan pun dipertontonkan elit parpolnya. Koalisi Merah Putih (KMP), katanya untuk melakukan check and balance terhadap pemerintahan. Setelah mendapat jatah di parlemen, eiit konyolnya elit parpol yang tergabung dalam KMP itu dalam itungan sekejab mata telah melompat ke penguasa. Tidak ada malu lagi menjilat pantat penguasa  demi kursi kabinet.

KMP yang diharapkan publik sebagai oposisi pun bubrah. Tinggal Gerindra dan PKS yang konsiten.

Nah biar kagak terlalu penat dengan soal politik, mari kita menyimak cerita humor seputaran dewan berikut.

Suatu hari di salah satu ruangan gedung MPR atau DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, terlihat masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya ia adalah wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau memiliki ruangan yang megah.

Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Sesudah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel.

Wah. ini pasti wartawan TV yang mau mewawancarai aku. Pikirnya dalam hati. Supaya terlihat berwibawa, sibuk dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telpon dia berkata: Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini.

Lalu selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut, demi rakyat atau kepentingan rakyat keras-keras. Setelah selesai telpon dia berkata pada kedua orang tamunya.

Nah, sekarang wawancara dapat kita mulai. Kata anggota dewan tersebut. Kedua orang itu tampak bingung dan perpandangan. Akhirnya salah satunya berkata :

‘Maaf pak, kami datang ke sini mau memasang saluran telepon bapak’.

Grrrrrrrrr………..

*Fuad Abdulloh, Suara Hati Jongos

(*mc)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top