Mengenang Prahara G30S/PKI. Soekarno, Aidit dan Soeharto Sama-sama Family Man

Nusantarakini.com, Jakarta – 51 tahun yang silam peristiwa yang mengubah wajah Indonesia meletus. Peristiwa itu dihentakkan oleh penculikan dan pembunuhan jenderal-jenderal anti komunis. Kemudian berlanjut dengan pengambilalihan objek-objek vital oleh regu-regu tentara pro komunis. Namun ternyata aksi kudeta tersebut dapat digagalkan oleh satuan-satuan tentara di bawah komando Jenderal Soeharto. Akibatnya reaksi balik terhadap PKI yang merancang kudeta tersebut terjadi dengan sangat brutal.

Pembersihan setiap pihak yang dipandang bagian dari PKI berlangsung dengan massif sampai kemudian ratusan ribu nyawa melayang dan ribuan orang ditahan dipenjara-penjara yang dikontrol oleh tentara.

 

Soeharto dan Keluarga via : nobodycorpfound.wordpress.com
Pak Harto dan Keluarga via : nobodycorpfound.wordpress.com

Namun tahukah Anda bahwa tiga tokoh yang menjadi sentral dari peristiwa tersebut, yaitu Soekarno sebagai kepala negara, Aidit sebagai pihak yang dipandang bertangggung jawab terhadap kudeta yang gagal tersebut dan Soeharto sebagai penumpas PKI ternyata sama-sama memiliki kesamaan.

Soekarno merupakan seorang yang menyenangi dan menyayangi keluarganya. Dia dapat dengan antusias membawa anak-anak kecilnya dalam kegiatan-kegiatan kenegaraan. Di kediamannya dia dapat bersendagurau dengan putra-putrinya. Pendeknya Soekarno merupakan ayah yang menyenangkan bagi anak-anaknya.

Demikian juga Aidit. Dia juga merupakan seorang family man. Jenderal Soeharta apalagi. Selain memiliki jumlah anak yang lumayan banyak, dia senantiasa meluangkan waktu untuk bermain bersama anak-anaknya.

 

Aidit dan Keluarga, via : ainuttijat
Aidit dan Keluarga, via : ainuttijar.blogspot.com

Itulah uniknya ketiga tokoh yang dalam peristiwa G30S/PKI tersebut satu sama lain mengambil posisinya masing-masing secara diametral dan keras, namun sejatinya ketiganya adalah sosok yang lembut terhadap anak-anak.

Kini ketiganya telah meninggal bersama berlalunya waktu. Namun ketiganya tetap dicatat sebagai pengukir sejarah yang memiliki pengaruh dalam menentukan wajah Indonesia hari ini. (sed)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *