Lania Terancam Gagal Dapat Rekomendasi Golkar. Mengapa?

Nusantarakini.com, Jakarta. Konstelasi politik di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah terus menghangat. Masing-masing bakal calon masih melakukan loby-loby politik untuk mendapatkan dukungan dan rekomendasi dari partai agar bisa mencalonkan diri pada Pilkada 2017 nanti. Khususnya dari partai yang memiliki kursi atau suara signifikan seperti Golkar dan PDIP. Namun begitu, sejauh ini belum ada satu bakal calon bupati yang mendapatkan rekomendasi resmi dari kedua partai politik tersebut

Lania Laosa, bupati Banggai Kepulauan saat ini, yang menyatakan akan mencalonkan kembali juga belum mendapatkan kejelasan rekomendasi dari Partai Golkar. Padahal Lania Loasa adalah ketua DPD Golkar Banggai Laut. Secara teoritis, Lania seharusnya saat ini sudah mengantongi surat rekomendasi resmi dari DPP Golkar. Pada Rapat Bapilu DPP Golkar tanggal 3-4 Agustus lalu telah memutuskan nama-nama balon yang mendapatkan rekomendasi sebagai balon yang diusung oleh Golkar. Namun untuk beberapa wilayah, Bapilu Golkar menunda penentuan surat rekomendasi, salah satunya adalah wilayah Bangkep.

Ada apa gerangan sehingga Lania belum mendapatkan surat rekomendasi resmi dari DPP Golkar? Isu yang berkembang, Lania terancam gagal mendapatkan rekomendasi dari Golkar. Berdasarkan penelurusan redaksi Nusantarakini.com, diperoleh informasi bahwa DPP Golkar memang menunda surat rekomendasi untuk Lania. Menurut salah satu petinggi Golkar yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa surat rekomendasi ditunda karena Bupati Bangkep ini tidak menjalankan prosedur internal Golkar. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa setiap balon yang akan diusung oleh Golkar harus melakukan survey popularitas. “Bupati Bangkep sudah sejak awal kami beritahukan agar segera melakukan survey tapi beliau tidak menjalankan perintah,” jelasnya.

Tampaknya DPP Golkar dibawah kepemimpinan Setya Novanto dan Nurdin Halid menjalankan kebijakan yang tegas kepada kader yang tidak menjalankan mekanisme internal. Ketua-ketua DPD yang tidak mau menjalankan mekanisme internal Golkar langsung diancam untuk di-PLT-kan. Menurut informasi yang diterima redaksi Nusantarakini.com, Lania Loasa juga disempat diancam untuk di-PLT-kan bila tidak menjalankan mekanisme internal. Dan DPP Golkar juga sudah siap untuk merekomendasikan nama lain sebagai balon di Bangkep.

Mengapa Lania tidak melakukan survey untuk memenuhi mekanisme internal Golkar? “Mungkin beliau terlalu percaya diri dengan tingkat popularitas dan elektabilitasnya di Bangkep,” jelas Syamsu Rizal dari LKPI. Berdasarkan pengamatan sekilas di masyarakat, tingkat popularitas dan elektabilitas Lania memang masih tampak bagus. “Namun semua itu harus dibuktikan secara ilmiah melalui survey,” papar Syamsu, tim konsultan LKPI yang memenangkan pasangan Winstar pada pilkada kabupaten Banggai 2015 lalu.

Situasi politik ini tentunya sangat merisaukan Lania. Berdasarkan pantauan redaksi Nusantarakini.com, Lania terus melakukan loby-loby intensif dengan pengurus DPP Golkar hingga Jumat malam (5/8/2016). Lania juga menyatakan siap untuk menjalankan survey sesuai dengan mekanisme internal partai. Lania juga sudah mengontak lembaga survei yang ditunjuk Golkar untuk segera turun ke lapangan.

Sebagai Ketua DPD Golkar Bangkep tentunya sangat tidak elok bila Lania tidak mendapatkan tiket dari partainya sendiri. Tidak hanya itu, Golkar adalah partai yang memiliki kursi yang signifikan di Bangkep. Bola panas ada ditangan Lania, semua tergantung Lania sendiri apa ia akan tetap terus mengejarnya, atau melepaskannya. Sang waktu yang akan menjawab semua.(*mk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *