Politik

Komunitas Tionghoa dan Mantan Jubir Presiden Himbau Hentikan Ambisi Ahok Maju Pilgub!

Nusantarakini.com, Jakarta-

Adhie Massardi kembali mengajak semua pihak menghentikan ambisi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mempertahankan kekuasaannya di Jakarta lewat pemilihan gubernur. Pemimpin partai politik yang sudah kadung menyatakan dukungan kepada Ahok dan secara resmi akan mengajukan namanya sebagai calon gubernur diimbau untuk membatalkan niat itu.

Mantan jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid ini menyadari kalau himbauannya ini bisa dianggap sebagai tindakan anti-demokrasi. Tetapi di sisi lain, dia menekankan, himbauannya ini disampaikan atas dasar pertimbangan bahwa Ahok membawa lebih banyak mudharat daripada manfaat, bukan hanya bagi Jakarta, tetapi juga bagi Indonesia sebagai sebuah bangsa.

“Saya perlu waktu lama untuk memikirkan hal ini, tidak ingin ada yang salah paham. Saya kira sekarang saatnya untuk mengajak pimpinan partai politik tidak mencalonkan Ahok dalam pilkada Jakarta,” ujarnya (Kamis, 21/7).

Menurut Adhie, dirinya berupaya menyelamatkan demokrasi Indonesia dari tokoh yang berkarakter seperti Ahok.

“Ahok dengan sengaja merusak dua legacy almarhum Gus Dur (Abdurrahman Wahid), penghormatan terhadap pluralisme dan profesionalisme TNI dan Polri,” ujarnya lagi.

Gus Dur bekerja keras menghilangkan sekat primodrialisme khususnya sentimen terhadap warganegara keturunan Tionghoa. Tetapi ucapan dan tindakan Ahok yang sekarang berkuasa di Jakarta justru merusak hubungan harmonis yang sudah dibangun itu.

“Ahok dengan segala ucapan dan tindakannya, saya khawatir, memancing dan memunculkan kembali sentimen anti Tionghoa. Teman-teman saya yang Tionghoa juga merasakan hal itu dan mereka khawatir situasi akan semakin panas dan buruk,” masih kata Adhie Massardi.

Sementara terkait dengan profesionalisme TNI dan Polri, menurut Adhie, Ahok sengaja merusak dengan melibatkan TNI dan Polri dalam pekerjaan-pekerjaan Pemprov DKI.

“Saya mohon maaf mengatakan hal ini, tetapi ada kesan Ahok hendak menjadikan TNI dan Polri sebagai alat kekuasaannya yang bisa dia bayar dan perintah untuk berbenturan dengan rakyat,” demikian Adhie seperti yang dilansir Telegram.co.

Menanggapi pernyataan Adhie Masardi, aktivis 98 keturunan Tionghoa, Zeng Wei Jian, mengatakan bahwa Ahok mengkhianati perjuangan kelompok pro-demokrasi, progresif, pluralis dan cita-cita minoritas Tionghoa dan Kristen. Dia tidak membekali diri dengan penghayatan kultur indonesia dan secara vulgar menistakan keadaban bangsa. “Singkat kata Ahok tidak beradab,” kata Zeng.

Sementara itu tokoh Tionghoa lainnya, Lieus Sungkharisma, pentolan Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), ketika dihubungi Nusantarakini menyampaikan bahwa sudah tidak lagi yang bisa diharapkan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Karena dia sudah jelas-jelas mempermalukan minoritas Tionghoa dengan segala tingkah lakunya.

“Jangan bicara soal revolusi dan perubahan bila ga bisa tangkap Ahok. Ahok ga ngerti sejarah perjuangan pendahulu Tionghoa. Ahok korup tapi belaga bersih!,” ujar Lieus. (*mc)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top