Politik

Ahok Marah, Gaya Preman Dibalas Cara Preman

Nusantarakini.com, Jakarta. Ahok marah besar. Pasalnya, kedatangan Gubernur DKI Jakarta ini untuk meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah di Jl Wacung, RW 016, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ditolak oleh warga.

Aksi penolakan dari warga ini berujung anarkis. Aksi ini berawal saat ratusan warga mencoba menghadang mobil Ahok dan rombongan. Usaha ini gagal karena mobil Ahok dijaga ketat polisi. Suasana semakin panas dan melempari petugas dengan batu. Petugas merespons dengan menembakkan gas air mata.

Peristiwa ini sebenarnya bisa dihindari bila Ahok mengikuti saran dari berbagai pihak untuk tidak hadir dan cukup mewakilkan saja. Namun Ahok tidak peduli dan meminta pihak polisi untuk mengatasi aksi warga. Bentrokan antara polisi dengan warga pun terjadi.

Ahok mengatakan cara-cara yang dilakukan warga adalah cara premanisme. Dan negara tidak boleh diatur dengan cara-cara premanisme.

“Ya saya bilang tanya polisinya. Masa kalau ada massa enggak boleh dateng emang negara ini diatur oleh massa? Mau cara preman apa negara ini? Ya saya tetap datang polisi tanggung jawab dong,” ujarnya.

Namun Ahok tampaknya lupa bahwa selama ini ia juga memimpin Jakarta dengan gaya preman. Berkata kasar dan mengumpat adalah hal biasa bagi Ahok. Penggusuran tanpa ampun juga dilakukan oleh Ahok.

Sebenarnya yang dilakukan warga hanyalah meniru apa yang dilakukan Ahok selama ini. (*mk)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top