Politik

Mau Tahu Sepak Terjang Ahok? Berikut Testimoni Mantan Tim Sukses Ahok!

Nusantarakini.com, Jakarta-

Snow ball effect nampaknya tidak hanya dari maraknya deklarasi Relawan Jokowi untuk mencalonkan kandidat lain selain Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub 2017 nanti. Testimoni Mantan Teman Ahok yang membongkar kinerja “dapur” Teman Ahok dalam hal transparasi keuangan maupun cara-cara untuk memperoleh dukungan KTP buat Ahok yang akan maju dalam Pilgub DKI 2017 jalur independen, nampaknya diikuti juga dengan testimoni Mantan Tim Sukses Ahok yang membeberkan sepak terjang Ahok.

Beritanegeri mencatat, bahwa Anton dan Irman adalah mantan tim sukses Ahok alias Zhong Wan Xie alias Basuki Tjahaja Purnama. Mereka mengaku pernah menjadi anggota tim sukses Ahok di bawah koordinasi Sunny, WNI keturunan Tionghoa yang kini menjabat sebagai staf khusus Wagub DKI Jakarta.

Menurut Anton , ia bergabung dengan tim sukses Ahok sejak tiga bulan sebelum pilkada DKI pada 2012 dimulai. Kantor tim sukses mereka terletak di Jalan Bendungan Hilir Raya No. 118, Jakarta Pusat . Anton mengisahkan keterlibatannya dalam tim sukses Ahok sebagai sebuah pengkhianatan. “Mula-mula saya dan teman-teman percaya saja sama semua informasi seputar Pak Ahok yang disampaikan kepada kami melalui Sunny dan teman-temannya,” ungkap Anton.

Saat itu, Ahok digambarkan oleh Sunny sebagai tokoh muda, bersih, cerdas, pemberani, nasionalis dan peduli pada nasib rakyat kecil. Anton dan rekan-rekannya yang tergabung dalam tim sukses Benhil, waktu itu percaya saja. Apalagi mereka tidak pernah bertemu langsung dengan Ahok , meski sudah sebulan lebih bekerja sebagai timses.

Pertemuan pertama dengan Ahok di markas Tim Sukses Jalan Bendungan Hilir Raya No. 118, Jakarta Pusat, beberapa hari setelah pasangan Jokowi-Ahok diusung resmi oleh PDI-P dan Gerindra. Pertemuan yang hanya sebentar itu tidak menimbulkan kesan hebat sebagaimana yang digembar-gemborkan sebelumnya oleh Sunny dan tim sukses inti Ahok.

“Pak Ahok sempat setengah jam di kantor Benhil itu dan memberikan pidato singkat di hadapan seluruh tim sukses. Dia banyak bicara tentang makna slogan ‘Jakarta Baru’ yang diusung Jokowi – Ahok, tapi apa makna dimaksud nggak jelas, karena Pak Ahok ngomongnya muter-muter. Pak Ahok malah banyak sampaikan info tentang korupsi-korupsi Gubernur Fauzi Bowo yang katanya triliunan di sektor perizinan,” ungkap Anton lagi.

Belakangan Anton baru mengetahui, bahwa korupsi Foke yang disebut-sebut Ahok itu salah satunya adalah korupsi Taman BMW, yaitu penggantian lahan yang merupakan kewajiban pengembang (developer) atas fasilitas umum dan sosial.

“Saya dan teman-teman kaget karena mendengar pembicaraan Sunny dengan teman tionghoanya, bahwa Pak Ahok adalah pejabat DKI yang dulu mengatur semua hal terkait penggantian fasos dan fasum Taman BMW,” kata Anton menjelaskan.

Dari hasil ‘menguping’ pembicaraan Sunny (staf khusus Ahok, juga WNI Keturuanan Cina) dengan teman karibnya, penggantian kewajiban fasos dan fasum oleh PT Agung Podomoro Land itu ternyata bohong atau bodong. Ahok ternyata adalah otak pelaku korupsi pada penggantian fasos dan fasum PT Agung Podomoro Land kepada Pemda DKI Jakarta, pada 8 Juni 2007 lalu.

Sejak tujuh tahun diserahkan atau ditandatanganinya BAST (berita acara serah terima) antara Gubernur DKI Sutiyoso dengan Trihatma Haliman (Presiden Direktur PT Agung Podomoro), lahan pengganti 26,5 hektar yang diserahkan Trihatma Haliman tidak juga dapat diterbitkan sertifikatnya karena tanah itu bermasalah hukum.

“Baru kami tahu, bahwa Pak Ahok adalah orangnya Pak Trihatma yang dijadikan staf khusus Gubernur Sutiyoso pada tahun 2007 lalu. Gara-gara penyerahan lahan itu tidak benar, warga pemilik lahan menjadi korban dan dipenjarakan. Sedangkan DKI juga dirugikan, kalau ga salah katanya hampir Rp 800 miliar gara-gara kolusi Pak Ahok, Sutiyoso dan Trihatma,” ungkapnya.

Berkaitan dengan itu, Anton dan Irman merasa sangat menyesal menjadi tim sukses Ahok pada pilkada DKI 2012 lalu , karena tanpa disadari mereka menjadi antek Ahok yang merupakan koruptor dan penipu yang sekarang sedang dibenci oleh rakyat Jakarta.
Sementara itu, Irman teman Anton mengatakan, Ahok sebenarnya saat ini sedang stres berat karena satu per satu cacatan buruknya terungkap.

“Sunny, staf khusus Ahok pernah mengatakan, Pak Ahok bisa tamat kalau pihak-pihak yang membongkar kejahatan Ahok itu tidak dihentikan, terutama yang di social media,” kata Irman.

Pemberitaaan di sosial media seperti oleh akun twitter Triomacan2000 (@TM2000Back) menurut Irman, sangat ditakuti oleh Ahok dan juga Jokowi. Keduanya heran kenapa akun TM2000 itu bisa tahu masa lalu dan perbuatan-perbuatan mereka dulu.
“Seperti Pak Ahok pernah tersangka di Polda Babel, pernah terlibat korupsi proyek jalan dan pengerukan muara. Itu menghantui Pak Ahok,” ungkap Irman.

Irman dan Anton juga mengatakan bahwa sebenarnya PNS DKI Jakarta sudah banyak yang membenci Ahok. Tapi mereka umumnya mengumpat diam-diam di belakang Ahok. Mereka mengherankan kenapa media massa berlomba-lomba memuat berita tentang rencana-rencana Ahok, yang belum tentu diwujudkan, tetapi tidak memuat fakta-fakta ketidakbecusan Ahok, seperti :

  • Ahok membiarkan PT Jakarta Monorel mark-up biaya dan telantarkan proyek monorel hingga sekarang
  • Ahok memusuhi PKL dan menaikan PBB berlipat-lipat agar rakyat tidak mampu keluar dari Jakarta.
  • Ahok mengacak-acak Taman Monas jadi tempat Jakarta Fair abal-abal
  • Ahok ingkari janji menggaji pegawai kebersihan minimal Rp.2 juta/bulan
  • Ahok tidak membayar honor petugas kebersihan DKI berbulan-bulan
  • Ahok menghadiahi Edward Suryajaya banyak proyek raksasa
  • Ahok beri mega proyek kepada perusahaan RRC dan Singapura
  • Ahok bicara kayak preman dan tidak sopan serta sering menjadikan kantornya tempat kumpul para cina glodok atau dari mana-mana. (*mc/foto:artefak.org)
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top