Dituding Corong Amerika, Kivlan Membela Diri, Baca Pledoinya Ini

Nusantarakini, Jakarta – Buntut gebrakan Kivlan Zein yang berkampanye anti PKI, Jenderal tersebut dituding macam-macam. Tak mau dianiaya secara opini, dia pun membela diri. Ini belaannya:

"Menanggapi pandangan dari beberapa pihak bahwa saya merupakan Corong Amerika Serikat untuk melawan bangkitnya komunisme yang diberi angin oleh jkw-jk dengan adanya lampiran pidato jkw pada tanggal 15 Agustus 2015 lalu, yang berisi tentang Kompensasi dan Rehabilitasi terhadap orang-orang PKI dan keluarganya dalam upaya menyelesaikan pelanggaran HAM berat tahun 1965 termasuk tekanan melalui IPT (International People Tribunal) di Denhag agar pemerintah jkw meminta Maaf, Merehabilitasi dan memberikan Kompensasi bagi eks PKI dan keluarganya yang menjadi korban pembalasan masyarakat akibat kudeta yang di rancang oleh PKI.

Disamping itu Simposium pada April 2016 lalu yang di fasilitasi oleh Lemhanas dan Polhukam yang isinya juga termasuk pencabutan tap MPRS No.25 tahun 1966 tentang larangan Partai Komunis Indonesia di bumi Indonesia dan UU No. 27 tahun 1999 tentang larangan ajaran komunis di indonesia.

Kemudian pihak-pihak tertentu menyebutkan bahwa jkw merapat ke cina dan rusia karena tidak mau di tekan oleh amerika maka akhirnya mendekati kedua negara tersebut. Karena Kivlan pernah sekolah di Amerika, maka pandangan serta aktivitas melawan bangkitnya PKI di Indonesia seperti sinyalemen tentang bangkitnya PKI tersebut, kemudian dianggaplah sebagai Corong Amerika untuk melawan hegemoni cina dan komunis serta rusia yang saat ini bukan lagi komunis akan tetapi keduanya masih berhadapan dalam percaturan politik hegemoni dunia.

Hal ini di analogkan ketika para jenderal yang tidak taat dan menolak pembentukan angkatan ke 5 yaitu buruh dan tani, di samping adanya 4 angkatan yang sudah ada pada tahun 1965. Karena jkw dianggap sebagai penerus bung karno dan saya dianggap sebagai penerus para jenderal yang melawan bung karno.

Alangkah naif dan sempitnya pandangan dan analog ini hanya karena saya pernah sekolah di advance course di Fort Benings, Georgia, USA pada tahun 1982.

Ilmu militer berupa taktik dan strategi Indonesia berbasiskan kepada taktik dan strategi Amerika karena sejak jaman Belanda sampai dengan kemerdekaan, Indonesia berbasis ilmu taktis dan strategi ke Amerika bukan ke Cina dan Rusia.

Jadi tidaklah tepat/tidak relevan analogi ini, bahkan ada lagi menyebut agar saya di tangkap karena saya adalah Corong Amerika. Padahal saya juga melawan hegemoni Individualis, Kapitalis, dan Liberalis yang di pimpin oleh amerika yang tidak sesuai dengan Pancasila, baik itu dalam pidato, tulisan serta aktivitas saya untuk mengadapi Partai Komunis di Indonesia.

Saya tidak pernah berhubungan dengan CIA ataupun pemerintah Amerika. Karena Amerika Serikat tidak lagi bermusuhan dengan Partai Komunis di manapun dan juga Negara Komunis. Akan tetapi mereka masih tetap bersaing pada perdagangan/ekonomi.

Fokus saya menghadapi bangkitnya komunis karena trauma bangsa ini pada tahun 1965, bahkan pada saat itu juga pun saya mengalaminya baik dengan cara di teror sampai dengan masuk dalam daftar orang yang akan di bunuh oleh PKI di tambah ada lagi fakta-fakta kebangkitan PKI seperti yang di tulis pada awal tulisan ini.

Di samping itu kecintaan saya kepada bangsa dan NKRI tidak ternilai harganya yang telah saya lakukan selama dinas di TNI AD sampai dengan pensiun, saat inipun saya lakukan dan persembahkan dengan ikhlas tanpa minta balasan dari siapapun termasuk dari jkw-jk."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *