Nasional

Sumbang Penjual Nasi di Serang, Jokowi Dituduh Inkonsisten

Nusantarakini.com, Jakarta. Tindakan Presiden Jokowi yang Ikut menyumbang pada seorang Ibu penjual nasi di Serang, Banten ternyata memancing reaksi dari beberapa kalangan. Tindakan Jokowi tersebut dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang presiden atau kepala negara. Tindakan Presiden dianggap tidak mendukung penegakan hukum.

Tindakan Jokowi dianggap berbahaya karena bisa ditafsirkan sebagai permakluman terhadap pelanggaran hukum selama dilakukan oleh masyarakat bawah.

Berikut ini adalah surat terbuka yang dibuat oleh Firman Tendry Masengi yang mengaku sebagai Relawan Jokowi-JK.

Surat Terbuka Buat Pak Jokowi.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi ta’ala wabarakatuuh.

Paduka Yang Mulia. Presiden Republik Indonesia.

Saya mohon penjelasan Paduka Yang Mulia soal bantuan kepada seorang Ibu penjual nasi di Serang, Banten.

Pertanyaan saya, mengapa Paduka Yang Mulia memberi bantuan kepada Ibu Saenih yang sesungguhnya melanggar Perda Kotamadya Serang, Banten. Tapi saat masyarakat Luar Batang digusur tak ada bantuan terbuka apalagi sampai mengutus orang khusus.

Paduka Yang Mulia. Saya melihat dua persoalan ini bukan dalam pendekatan toleransi keagamaan tapi pendekatan keberpihakan Paduka.

Bapak Presiden Yang Sangat Terhormat.

Empati kita terhadap masyarakat yang tertindas pastilah sama. Generasi kita terlalu lama melihat tangis rakyat. Generasi kita pun tentu ingin menjadi jalan keluar atas kehancuran bangsa ini. Tapi prinsip dasar kekuasaan adalah Keadilan dan Ketaatan pada hukum.

Ibu Saenih dan Masyarakat Luar Batang adalah potret yang sama namun diperlakukan berbeda oleh Paduka.

Butuh keberanian yang luar biasa dari dalam diri saya untuk menuliskan surat terbuka ini. Pasalnya, saya relawan Jokowi-JK. Hampir separuh penguasa disekeliling Paduka saya mengenalnya bahkan mereka juga kemungkinan mengenal saya. Surat terbuka ini pun akan menuai cibiran, kritik bahkan cacian untuk saya.

Demikian surat terbuka saya untuk Paduka Yang Mulia.

Saya bukan Gie.
Saya tidak perlu terasing dan tak perlu menyerah pada Kemunafikan.

Wallahul muwaffiq ila aqwami thariq
Wassalamu’alaikum warahmatullahi ta ‘ala wa barakatuh.

(*mayang kemuning)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top