Nasional

Yang Menarik dari Puisi Mustofa Bisri tentang Ramadhan

kh-mustofa-bisri-2

Puisi KH Mustofa Bisri kali ini berjudul NASIHAT RAMADHAN BUAT A. MUSTOFA BISRI… Judulnya sudah menarik. Menarik karena umumnya orang menganggap nasihat itu untuk orang lain. Lha kok ini ada nasihat untuk diri sendiri.  Kalau kita mengingat bahwa pemberi nasihat juga berkewajiban untuk melaksanakan, benar juga judul puisi mbah Bisri ini.

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah: 44)

Sisi menarik lain dari puisi Mbah Bisri ini dia tidak canggung untuk menampilkan dorongan-dorongan buruk dalam dirinya.  Menarik karena kita juga punya dorongan buruk itu. Dengan menyadari dorongan buruk, mengenali dan menamainya, kita bisa menghentikan dorongannya dan menggantinya dengan dorongan yang baik.  Tentu saja dengan kemauan kita.

Ini dorongan buruk itu:

tapi bukankah kau masih selalu menunda-nuda
menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabbur
dan sampah-sampah lainnya yang mampat dalam comberan hatimu

 

 

NASIHAT RAMADHAN BUAT A. MUSTOFA BISRI

Mustafa
Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan
Apakah hanya menirukan nabi? atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihan yang menggerakkan lidahmu begitu

Mustafa
Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan tuhanmu
dari hanya untuk-Nya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkannya kapadamu
semua yang khusus untuk-Nya khusus untukmu

Mustafa
Ramadhan adalah bulan-Nya yang Ia serahkan padamu
dan bulan
serahkanlah semata-mata pada-Nya
bersucilah untuk-Nya
bershalatlah untuk-Nya
berpuasalah untuk-Nya
berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya
Sucikanlah dirimu berpuasalah
sucikan tanganmu berpuasalah
sucikan mulutmu berpuasalah
sucikan hidungmu berpuasalah
sucikan wajahmu berpuasalah
sucikan matamu berpuasalah
sucikan telingamu berpuasalah
sucikan rambutmu berpuasalah
sucikan kepalamu berpuasalah
sucikan kakimu berpuasalah
sucikan tubuhmu berpuasalah
sucikan hatimu, sucikan pikiranmu berpuasalah
sucikan dirimu

Mustafa
bukan perutmu yang lapan, bukan tenggorokan kering
yang mengingatkan kedhaifan dan melembutkan rasa
perut yang kosong dan tenggorokan yang kering ternyata hanya penunggu atau perebut kesempatan yang tak sabar atau terpaksa
barang kali lebih sabar sedikit dari mata, tangan, kaki dan kelamin
lebih tahan sedikit berpuasa
tapi hanya kau yang tahu
hasrat dikekang untuk apa dan untuk siapa

puasakan kelaminmu untuk memuasi ridho
puasakan tanganmu untuk menerima kurnia
puasakan mulutmu untuk merasai firman
puasakan hidungmu untuk menghirup wangi
puasakan wajahmu untuk menghadap keelokan
puasakan matamu untuk menatap cahya
puaaskan telingamu untuk menangkap merdu
puasakan rambutmu untuk menyerap belai
Puasakan kepalamu untuk menekan sujud
puasakan kakimu untuk menapak sirat
puasakan tubuhmu untu meresapi rahmat
puasakan hatumu untuk menikmati hakikit
puasakan pikiranmu untuk meyakini kebenaran
puasakan dirimu untuk menghayati hidup
TIDAK!!
puasakan hasratmu hanya untuk hadirat-Nya
Mustafa
Ramadhan bulan suci katamu
kau menirukan ucapan nabi?
atau kau telah merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu?
tapi bukankah kau masih selalu menunda-nuda
menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabbur
dan sampah-sampah lainnya yang mampat dalam comberan hatimu

Mustafa
inilah bulan baik saat baik untuk kerja bakti membersihkan hati
inilah bulan baik saat baik merobohkan berhala dirimu
yang secara terang-tarangan dab sembunyi-sembunyi kau puja selama ini
atau akan kau lewatkan kesempatan ini
seperti Ramadhan lalu

*)Dikutip dari deklamasi puisi Gus Mus

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top