Nasional

John Pilger: Perang Dunia III Sudah Dimulai

Nusantarakini.com,  John Pilger pada tanggal 20 Maret 2016, mengemukakan perang dunia sudah dimulai. Kalau perang dingin tidak dihitung, ini perang dunia ketiga.  Adu propaganda semakin meningkat dan  kekerasan fisik dan perlombaan senjata semakin kuat.

Adu Senjata dan Provokasi

Obama memang  pernah berjanji untuk membuat dunia bebas nuklir. Janji itu disampaikan pada tahun 2009 di Prague, jantung Eropa. Banyak yang terharu dan menangis mendengar pidato itu. Beberapa waktu kemudian Obama memperoleh hadiah penghargaan nobel perdamaian.

Namun, lanjut Pilger,  Pemerintahan Obama membangun lebih banyak nuklir, lebih banyak senjata perang, lebih banyak sistem pengiriman senjata, lebih banyak pabrik nuklir. Obama lebih dari presiden sebelumnya, menghabiskan dana besar untuk program senjata nuklir. Lebih dari 1 trilyun dolar amerika  ( 1 trilyun = 1.000.000.000.000) dipergunakan untuk membiayai pengembangan senjata nuklir . Kalau dirupiahkan berarti 13 ribu trilyun rupiah.

Bom nuklir mini dikembangan. Namanya  B61 Model 12. Bom ini tiada duanya.  Jenderal James Cartwright, mantan wakil  kepala staff gabungan mengatakan,” Semakin kecil senjata nuklir, semakin masuk akal”.

Tahun 2014, Amerika mengeluarkan kekuatan yang sangat besar sejak Perang Dunia Kedua untuk ditempatkan di halaman rumah Rusia, yaitu Ukraina .  Ukraina jadi mainan CIA.  Setelah menggulingkan Kiev, Washington mengendalikan rezim di  pintu keluar dari Rusia.  Hal itu memicu Rusia untuk merebut Crimea, dan Crimea memisahkan diri dari Ukraina.

Di  Latvia, Lithuania and Estonia — pintu lain Rusia — Militer Amerika menggelar pasukan, tank, dan senjata berat. Provokasi ekstrim ini sungguh mengancam perdamaian dunia, tapi media Barat tidak membicarakannya.

Hal lain yang membuat perang nuklir ini semakin berbahaya adalah rangkaian kampanye melawan negara China.  Admiral Harry Harris, komandan Amerika Serikat di wilayah pasifik mengatakan  bahwa  China  “membangun tembok besar di Laut China Selatan“. Yang dimaksud Harry dengan tembok besar itu adalah bangunan landasan pesawat udara di kepulauan Spratly, yang menjadi isu sengketa China dengan Philipina. Philipina tidak memprioritaskan isu ini, tetapi Pentagon menekan Manila dan membuat kampanye “kebebasan bernavigasi” untuk melawan China.

Apa artinya ini?  Artinya kebebasan bagi kapal perang Amerika untuk berpatroli dan mendominasi perairan pantai China.  Coba bayangkan bagaimana reaksi Amerika jika kapal perang China melakukan hal yang sama di perairan California. Lebih lebih patroli dilakukan di pintu keluar negara China. Sementara Laut China selatan ini pada 2012 dijadikan prioritas penting Partai Komunis China.

Perang Propaganda di Indonesia

John Pilger tidak menyebut Indonesia dalam pembicaraan. Tetapi kita bisa menarik penalaran dari argumen Pilger. Perang fisik, provokasi pasukan, perlombaan senjata selalu dibarengi dengan perang propaganda.  Adagium ilmu perang kuno mengatakan, keterampilan perang terbaik adalah ketika kita bisa mengalahkan tanpa pertempuran.  Mengalahkan tanpa pertempuran di sini termasuk propaganda. Propaganda meliputi penipuan, penyembunyian dan pengalihan perhatian dengan tujuan memelihara dukungan baginya dan mengurangi dukungan bagi lawan politiknya.

Isu pengkafiran syiah yang muncul akhir-akhir ini tidak lepas dari pertentangan Amerika Rusia.  Pertentangan kedua belah pihak itu dilakukan lewat perantara pertentangan Saudi dan Iran.  Untuk menggalang dukungan pada saudi dan mengurangi dukungan pada Iran, muncullah isu pengkafiran syiah. Pengkafiran syiah itu bukan perdebatan akademik, melainkan propaganda.

Isu lebih dalam dari pengkafiran Syiah itu bukan perdebatan intelektual, melainkan perebutan jalur-jalur pintu keluar Rusia, antara lain Ukraina, Latvia, Lithuania, Estonia, dan Syiriah. Syiriah yang merupakan pintu keluar Rusia selama ini berpihak pada Rusia.  Daerah-daerah itulah memperoleh gangguan, dan penggulingan. Munculnya isu pengkafiran itu bagian dari upaya penggulingan tersebut.

NU dan Muhammadiyah sendiri mengakui syiah sebagai bagian dari Islam. Demikian juga OKI.  Saudi sendiri melanjutkan tradisi menerima orang-orang Syiah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.  Tapi isu pengkafiran itu tetap dipaksakan golongan Islam tertentu di Indonesia.

Bagaimana konflik menyebar ke Indonesia ? Ketika dua pihak besar berebut pengaruh,  organisasi di Indonesia punya peluang untuk mengajukan proposal untuk menjadi agen propaganda untuk mempengaruhi Indonesia.  beredar di youtube, Ada gubernur yang mendekati Saudi dan memperlihatkan kiprah Iran di Indonesia dan menganggap Iran sebagai musuh. Ujung ujungnya gubernur mengajukan  proposal, “Orang-orang Syiah itu kelihatan kuat dalam kelemahannya. Mereka menjadi kuat, karena kita lemah. Kalau kita kuat, maka otomatis mereka menjadi lemah. Itu merupakan hukum alam. Kami sekarang sudah membangun pesantren besar di Subang dan Sukabumi, dan segera di Garut. Nantinya, sebagai pemerintah, kami ingin membangun 30 pesantren lagi.”

Isu PKI di Indonesia juga tidak lepas dari dinamika China dan Rusia tersebut.

Terbongkarnya Panama Paper yang menyudutkan Putin dan sama sekali tidak ada orang Amerika dalam dokumen itu, adalah bagian dari perang propaganda tersebut. Indonesia terkena efek samping dari terbongkarnya Panama Paper itu. (Aan)

perang dunia telah dimulai

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top